Methyl violet merupakan zat warna yang digunakan pada industri tekstil dan membutuhkan waktu lama untuk dapat terdegradasi pada air. Metode adsorpsi digunakan pada penelitian karena merupakan metode yang paling banyak digunakan pada penjerapan zat warna. Pada penelitian ini menggunakan adsorben karbon aktif dari ampas tebu yang diperoleh melalui proses karbonisasi dan impregnasi menggunakan larutan ZnCl2 25% secara refluks selama 2 jam pada suhu 100ºC. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan mutu karbon ampas tebu terimpregnasi dan karbon tanpa terimpregnasi ZnCl2 berdasarkan SNI 06- 3730-1995, mengetahui gugus ikatan menggunakan analisa FTIR, mengetahui pengaruh pH pada penjerapan zat warna methyl violet, dan mengetahui kapasitas daya jerap adsorpsi dalam menjerap zat warna methyl violet berdasarkan persamaan isoterm Freundlich dan Langmuir.
Hasil penelitian sampel karbon aktif terimpregnasi dan tanpa terimpregnasi ZnCl2 berdasarkan standar mutu karbon aktif SNI 06-3730-1995 diperoleh secara berturut-turut yaitu kadar air 8,03% ; 9,02%, kadar abu 4,37%; 6,96%, hilang
pemanasan pada 950ºC 19,86% ; 24,94%, daya serap iod 655,716 mg/g ; 556,751 mg/g dan daya serap metilen biru 5000 ml/g ; 4200 ml/g. Hasil karakterisasi karbon ampas tebu berdasarkan analisa FTIR diperoleh gugus fungsi O-H, C-H, C=C, C=O, C-O dan Zn-O. Kondisi optimum adsorpsi pada karbon terimpregnasi ZnCl2 terjadi pada pH 3 dan karbon tanpa terimpregnasi ZnCl2 terjadi pada pH 5. Penentuan kapasitas adsorpsi karbon ampas tebu terimpregnasi dan tanpa terimpregnasi ZnCl2 mengikuti persamaan isoterm langmuir dengan nilai (R2) 0,9981 dan 0,9685 dengan masing-masing kapasitas adsorpsi sebesar 54,64 mg/g dan 47, 84 mg/g