Industri semen adalah salah satu industri yang proses produksinya menggunakan high energy karena membutuhkan sekitar 30-40% dari total production cost produksi semen untuk membiayai kebutuhan bahan bakar. Bahan bakar tersebut adalah batu bara. Harga batu bara acuan (HBA) pada bulan Januari 2021 mengalami kenaikan hingga akhir bulan November 2021 sebesar 33% yaitu sebesar USD215,01 per ton. Kenaikan harga batu bara akan terus terjadi karena sifatnya yang non-reneweble (tidak terbarukan) sehingga diperkirakan dalam beberapa tahun mendatang persediaan akan habis. Dalam hal ini, PT Semen Tonasa melakukan penggunaan bahan bakar alternatif menggunakan limbah biomassa sebagai bahan bakar tambahan, salah satunya adalah sekam padi untuk mengurangi ketergantungan penggunaan batu bara. Kerja praktek ini bertujuan menentukan jumlah penambahan energi sekam padi yang dihasilkan untuk pembakaran pada kiln, mengetahui besar pengaruh penggunaan sekam padi terhadap penghematan batu bara dan menentukan jumlah emisi yang berhasil diturunkan ketika menggunakan sekam padi sebagai bahan bakar tambahan.
Metode Penelitian berupa perhitungan dengan melalui data observasi yang diambil dari pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung di pabrik dan meminta keterangan serta mewawancarai karyawan secara operasional. Hasil perhitungan menunjukkan energi yang dihasilkan oleh penambahan bahan bakar sekam padi untuk pembakaran di suspension preheater pada bulan September yaitu 15.692.940.000 kkal/bulan, bulan Oktober yaitu 7.343.750.000 kkal/bulan, bulan November yaitu 17.623.764.000 kkal/bulan dan bulan Desember yaitu sebesar 6.394.240.000 kkal/bulan. Penambahan bahan bakar sekam padi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap penghematan batu bara tetapi jika semakin banyak sekam padi yang digunakan maka semakin banyak penghematan bahan bakar batu bara yang dicapai dan emisi yang berhasil diturunkan apabila penggunaan bahan bakar batu bara digantikan oleh sekam padi yaitu 9.108.336 ton CO2/tahun.