Meningkatnya isu kecurangan akhir-akhir berdampak terhadap meningkatnya kekhawatiran terhadap kepercayaan atas laporan keuangan. Kecurangan yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah manipulasi laporan keuangan untuk menarik investor baru dan mempertahanakan investor lama agar tetap berinvestasi pada perusahaan. Fraud diamond adalah teori tentang sifat-sifat dan kemampuan individu memainkan peran utama dalam terjadinya kecurangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tekanan (pressure) yang diproksikan dengan financial stability, kesempatan (opportunity) yang diproksikan dengan ineffective monitoring, pembenaran rationalization yang diproksikan dengan change in auditor dan capability yang diproksikan dengan pergantian direksi berpengaruh secara simultan dan parsilterhadap akurasi laporan keuangan dan untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya untuk menjamin akurasi laporan keuangan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate dengan pengamatan selama 10 tahun dari periode 2007 sampai 2016. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis dokumen dengan menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif dan uji hipotesis. Alat uji data menggunakan software SPSS 24 meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji signifikan simultan dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil R square ditemukan bahwa pengaruh variabel independen terhadap akurasi laporan keuangan dengan indikator manajemen laba dapat dijelaskan sebesar 87%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial stability, ineffective monitoring dan change in auditor berpengaruh terhadap akurasi laporan keuangan dengan nilai signifikan 0.003, 0.011, dan 0.030 dari tingkat signifikansi 5%. sedangkan pergantian direksi tidak berpengaruh terhadap akurasi laporan keuangandengan nilai signifikan 0.054 dari tingkat signifikansi 5%.