Dalam mendukung perkembangan suatu usaha agar semakin maju perusahaan memerlukan aset tetap untuk menunjang operasionalnya contohnya seperti peralatan ataupun kendaraan. Pencatatan dan pelaporan aset tetap dilakukan dengan mengikuti Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Dalam PSAK 48 (revisi 2014) mensyaratkan agar aset-aset yang termasuk dalam pengaturan PSAK tersebut diuji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian penerapan PSAK 48 pada perusahaan serta pengaruhnya atas laporan keuangan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada PT Gowa Makassar Tourism Development, dengan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif seperti gambaran umum perusahaan, kebijakan akuntansi perusahaan, data terkait aset tetap, nilai pakai dan nilai wajar aset tetap.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi penurunan nilai aset tetap PT Gowa Makassar Tourism Development telah sesuai dengan PSAK 48 berdasarkan kebijakan akuntansi penurunan nilai aset perusahaan. Akan tetapi untuk tahun 2017 perusahaan tidak melakukan uji penurunan nilai aset tetap. Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat rugi penurunan nilai aset tetap perusahaan sebesar Rp 12.265.379 yang berdampak pada laporan keuangan perusahaan.