Dalam bidang manajemen proyek, simulasi Monte Carlo digunakan untuk menghitung atau mengiterasi biaya dan waktu sebuah proyek dengan menggunakan nilai-nilai yang dipilih secara random dari distribusi probabilitas biaya dan waktu atau durasi yang tidak menentu , penjadwalan akan memilih indicator yang lebih dalam mengenai keuntungan dan kerugian proyek jika menggukan metode Monte Carlo. Oleh karena itu, salah satu metode yang digunakan dalam proses analisis resiko untuk menentukan estimasi waktu proyek, yaitu metode simulasi Monte Carlo. Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan untuk simulasi perhitungan probabilitas membahas aspek resiko dalam manajemen proyek, dengan meninjau latar belakang diatas, pada kasus pembangunan Batching Plant A.P Pettarani sebagai bangunan penunjang pada proyek jalan Tol Layang A.P Pettarani Seksi III maka perlu adanya suatu penelitian untuk mencari durasi penjadwalan yang dapat diterima dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung kembali durasi pekerjaan menggunakan metode Monte Carlo dan mengidentifikasi tingkat sensitivitas pekerjaan, sehingga dengan melakukan simulasi ini kita dapat meninjai factor resiko dan ketidakpastian. Pada penelitian ini dilakukan simulasi Monte Carlo pada durasi pekerjaan optimis, paling disuka dan pesimis, dari hasil interview pada pihak kontraktor, konsultan, dan para pekerja pembangunan Batching Plant ini. Simulasi penelitian ini menggunakan Software Oracle Crystal Ball dan distribusi data yang digunakan adalah distribusi Triangular. Durasi pekerjaan hasil simulasi Monte Carlo kemudian digunakan untuk melakukan penjadwalan ulang. Sehingga didapatkan jadwal hasil simulasi yang selanjutnya akan dianalisis dan dibandingkan pada penelitian ini adalah pada total durasi pekerjaan dan besarnya tingkat sensitivitas masing – masing item pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi penjadwalan ulang yang diperoleh dari metode Monte Carlo sebesar 198 hari dan sensitivitas pada Pekerjaan Bangunan Pelengkap 11,8%, Pekerjaan pondasi batching plant 17.1%, Pekerjaan Landasan Genset 8,5%, Pekerjaan pondasi pan mixer 8,5%, Pekerjaan Jembatan Timbang 8,3%.