Gloria Sambonu Surlia dan Mazlan. Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Berongga (Porous concrete) yang Menggunakan Serat Polypropylene. (Muhammad Idris dan Nur Aisyah Jalali).
Struktur beton semakin banyak digunakan dalam konstruksi seperti, rumah tinggal, bangunan perkantoran, jalan raya, jembatan, dam, saluran irigasi, saluran pembuangan, dll. Penggunaan konstruksi beton yang semakin banyak mengakibatkan air hujan yang jatuh ke permukaan beton atau jalan tidak dapat meresap ke dalam tanah sehingga menyebabkan siklus hidrologi menjadi terhambat .
Porous concrete adalah beton tanpa agregat halus dan hanya terdiri dari agregat kasar, semen dan air serta bahan kimia tambahan. Rongga-rongga pada beton berongga bermanfaat untuk menyalurkan air dan menyaring kotoran sehingga tidak terbawa ke dalam tanah atau saluran air. Rancangan penelitian ini terdiri dari, penyiapan alat dan bahan, pemeriksaan karakteristik agregat, penentuan komposisi mix design, pembuatan benda uji, serta pengujian kuat tekan dan tarik.
Adapun bahan yang digunakan adalah semen portland komposit (mengacu pada SNI 15-7064-2004), agregat kasar, dan serat Polypropylene yang mudah diperoleh untuk membuat porous concrete. Ukuran silinder yang dipakai adalah 15 x 30 cm (mengacu pada ASTM C39M-01: Compressive Strenght of Cylindrical Concrete Specimens), dan ukuran.
Hasil penelitian dengan perencanaan porous concrete yang menggunakan penambahan serat polypropylene FAS 0,68 diperoleh persentase bahwa untuk nilai kuat tekan porous concrete berserat, yaitu 50,31 % terhadap kuat tekan beton normal. Dan persentase untuk porous concrete tanpa serat, yaitu17,84 % dari kuat tekan beton normal. Nilai perbandingan persentase porous concrete berserat lebih tinggi dari pada porous concrete tanpa penambahan serat. Selain itu, dengan kuat tekan sebesar 5,376 MPa maka porous concrete mampu digunakan sebagai bahan perkerasan kaku untuk daerah pedestrian.

Kata Kunci : Porous concrete, semen portland komposit, serat polypropylene, kuat tekan dan kuat tarik.