Financial covenant merupakan persyaratan keuangan yang berisi janji debitur dalam kontrak hutang. Masalah pokok yang terkait dengan penelitian ini karena pembangunan Pabrik Semen Tonasa V dan Pembangkit Listrik 2x35 MW merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan, jika analisis penerapan rasio financial covenant tidak dilakukan dengan cermat dan hati-hati maka dapat terjadi kekeliruan bahkan menjadi masalah serius yang akan berdampak pada ketidakmampuan perusahaan untuk melakukan pengembalian pinjaman yang juga akan berdampak pada citra perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat kemampuan perusahaan dalam mengembalikan hutang sindikasi melalui kinerja aktivitas bisnis yang telah dilaksanakan dan ditinjau dari rasio financial covenant yang terdapat dalam kontrak hutang PT Semen Tonasa. Tipe penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa financial covenant yaitu Debt to Equity Ratio (DER) pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 2017 menunjukkan bahwa perusahaan mampu memenuhi financial covenant yang disyaratkan. Begitu pula dengan hasil perhitungan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) pada triwulan pertama. Namun pada triwulan kedua, terjadi penurunan DSCR yang sangat signifikan yaitu sebesar 92,91% yang juga menunjukkan selisih 17,09% dari financial covenant pada kontrak hutang. Apabila perusahaan tidak cukup waspada dalam mengantisipasi hal ini, maka akan berdampak negatif pada kemampuan perusahaan dalam pembayaran angsuran dan bunga hutang sindikasi pada periode mendatang dan juga merusak citra baik perusahaan dari sudut pandang kreditur.