(Riska Puspitasari dan Fajriatun Nikmah), Kuat Lentur Menggunakan Beton Daur Ulang (Recyled Concrette Agregates) sebagai Pengganti Agregat Kasar dilaksanakan di Makassar (Yohanis Sarungallo T dan Ashari Ibrahim).
Seiring dengan modernisasi tata ruang suatu daerah, maka fungsi, nilai dan umur ekonomis suatu konstruksi dapat saja cepat berubah, sehingga bangunan perlu direnovasi bahkan perlu dihancurkan. Aktivitas pembongkaran pasti akan menghasilkan limbah – limbah konstruksi, yang dalam hal ini adalah limbah beton, sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah. Permasalahan kerusakan alam yang diakibatkan oleh pembuangan limbah beton mendorong untuk memanfaatkan atau mendaur ulang limbah beton yang dihasilkan dari suatu aktifitas pembongkaran sebagai agregat alternatif yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh agregat kasar di dalam campuran beton.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur beton terhadap nilai kuat lentur serta perbedaan persentase nilai kuat lentur masing-masing komposisi agregat limbah beton yang digunakan sebagai pengganti agregat kasar terhadap kuat lentur beton normal.
Pada penelitian ini kami melakukan pengujian kuat lentur beton normal (0 % RCA) 25 % RCA, 50 % RCA dan 100 % RCA. Sehingga hasil penelitian menunjukkan suatu grafik pengaruh umur beton untuk masing-masing campuran, dimana nilai kuat lentur semakin bertambah seiring dengan pertambahan umur beton. Selain itu diketahui pula berbedaan persentase nilai kuat lentur masing-masing komposisi agregat daur ulang terhadap beton normal pada umur 28 hari, untuk 25 % RCA sebesar 3,6 %, untuk 50 % RCA sebesar 8,1 % dan untuk 100 % RCA sebesar 13,2 %. Semakin besar persentase RCA yang dugunakan maka semakin rendah kuat lentur yang dicapai.

Kata Kunci : Beton daur ulang, kuat lentur