Cokelat merupakan hasil olahan dari biji tanaman kakao yang dapat dijadikan makanan ataupun minuman. Coklat bahkan sudah digunakan sebagai budaya di kebudayaan kuno seperti Mesopotamia hingga zaman modern ini. Kakao atau cocoa bean merupakan pohon budidaya perkebunan yang banyak ditanam di daerah tropis dan menghasilkan produk olahan berupa coklat yang dapat dikombinasikan dengan berbagai olahan lainnya. Dalam proses pengolahan biji kakao, terdapat tahapan yang tidak boleh terlewati yakni proses pengeringan. Pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan kadar air yang terdapat dalam biji kakao sebagai hasil dari proses fermentasi. Saat proses pengeringan harus bisa dipastikan seluruh bagian dari biji kakao dapat kering secara merata sehingga sangat perlu dilakukan pengadukan biji kakao pada waktu tertentu secara rutin agar didapatkan hasil pengeringan yang maksimal. Saat ini, metode pengadukan biji kakao masih menggunakan cara konvensional. Yakni dilakukan oleh tenaga manusia dengan menggunakan suatu sisir pengaduk yang terbuat dari kayu. Tentunya hal ini menjadi tidak efektif karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mendorong besarnya salah satu faktor kegagalan produksi, yakni human error sebagai dampak dari kelalaian bekerja. Adapun kelalaian bekerja yang dimaksud ialah pekerja bisa saja lupa jadwal pengadukan bji kakao sehingga biji tidak dapat kering seperti yang diharapkan. Bagian dari biji yang masih basah akan ditumbuhi oleh jamur dan berimbas pada penurunan kualitas biji kakao.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem interface berbasis aplikasi untuk memasukkan jadwal pengadukan biji kakao dan monitoring pada robot pengaduk yang akan digunakan dalam proses pengeringan biji kakao untuk meningkatkan kualitas hasil pengeringan. Sistem ini terdiri atas sebuah aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone yang telah terkoneksi dengan jaringan internet. Sistem ini hanya dapat diakses apabila seseorang telah terdaftar sebagai pengguna dalam sistem interface tersebut. Melalui sistem interface ini, para pengguna dapat menginput jadwal pengadukan biji kakao, berupa frekuensi dan durasi pengadukan biji kakao serta dapat memantau suhu dan kelembaban lingkungan saat proses pengeringan biji kakao di solar dryer dan box dryer. Semua data pada sistem interface ini telah otomatis akan tersimpan pada penyedia layanan penyimpanan database yang disebut sebagai Firebase.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem interface yang telah dibuat ini dapat efektif digunakan walaupun dari jarak yang jauh sebagai media antar muka antara pengguna dengan solar dryer dan box dryer pada proses pengeringan biji kakao. Sehingga meminimalisir penurunan kualitas biji kakao akibat jadwal pengadukan yang tidak rutin.