Kegiatan utama pemerintah pada dasarnya selalu bertujuan untuk kemakmuran rakyatnya. Salah satu badan usaha yang dikembangkan oleh pemerintah adalah koperasi. Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan kegiatan usaha dan pelayanan yang membantu dan yang diperlukan oleh anggota pada khususnya masyarakat pada umumnya. Namun, kurangnya pengelolaan modal kerja yang baik dapat berpengaruh pada tingkat efektivitas koperasi itu sendiri. Dengan demikian, koperasi perlu meninjau pengelolaan modal kerja saat ini dan kemudian menerapkan kebijakan baru untuk efektivitas bisnis.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perencanaan modal kerja yang efektif pada KUD ARNAS Kabupaten Bantaeng dengan memfokuskan pada perencanaan modal kerja yang efektif untuk setiap unit usaha dan bagaimana kebijakan pengelolaan modal kerja yang efektif untuk setiap unit usaha pada KUD ARNAS Kabupaten Bantaeng. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan anggaran kas.
Hasil penelitian menunjukkaan bahwa pengelolaan perencanaan modal kerja pada KUD ARNAS Kabupaten Bantaeng masih kurang baik, ini ditunjukkan dalam hasil penyusunan anggaran kas tahun 2018 mengalami defisit. Setelah menyusun anggaran kas, pihak koperasi dapat memilih tiga kebijakan pengelolaan modal kerja agar modal kerja tahun berikutnya tidak lagi mengalami kekurangan. Tiga kebijakan tersebut adalah kebijakan pengelolaan kas, kebijakan pengelolaan piutang, dan kebijakan pengelolaan persediaan.