Meluapnya Sungai Bila menyebabkan beberapa rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan sedang hingga ringan. Masyarakat petani juga mengalami kerugian akibat lahannya yang terendam banjir hingga ribuan hektar. Hal ini berdampak pada perekonomian masyarakat sehingga perlu segera dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi agar dampak yang ditimbulkan dapat segera ditangani dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan luas area genangan banjir akibat meluapnya Sungai Bila, dampak kerusakan yang ditimbulkan dan nilai manfaat rehabilitasi tanggul. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer yaitu penyebaran kuesioner ke masyarakat dan data sekunder yaitu data jumlah penduduk data topografi eksisting sungai dan data hidrologi dari penelitian sebelumnya serta data topografi sekitar sungai dari Digital Elevation Modelling (DEM). Adapun hasil dari penelitian ini adalah setelah dilakukan analisis HEC-RAS 5.0.7 diketahui luas area genangan Q2 sebesar 5334,953 ha, Q5 sebesar 5993,340 ha, Q10 sebesar 6191,393 ha dan Q20 sebesar 6775,465 ha. Dari hasil analisis kuesioner diketahui bahwa semua responden menyatakan bahwa banjir menyebabkan kerugian bagi mereka. Baik dari segi kesehatan, kerusakan rumah, benda kepemilikan yang rusak, tidak dapat beraktivitas seperti biasanya dan lahan pertanian/perkebunan sebagian besar terendam seluruhnya. Nilai konstruksi rehabilitasi tanggul diperoleh dari perhitungan rencana anggaran biaya yang diasumsikan pada tiap kala ulang jika dilakukan penambahan tinggi tanggul sepanjang 10.7 km dan tanggul yang mengalami kerusakan sepanjang 4.776 m. Dari nilai kerugian pada lahan produktif, pemukiman dan kesehatan masyarakat menjadi nilai manfaat setelah dilakukan rehabilitasi tanggul pada Sungai Bila pada Q2 sebesar Rp 163.638.101.070, Q5 sebesar Rp 184.082.041.590, Q10 sebesar Rp 190.517.659.100 dan Q20 sebesar Rp 209.049.187.500.