Sistem Drainase perkotaan merupakan salah satu komponen prasarana perkotaan yang sangat erat kaitannya dengan penataan ruang. Bencana banjir yang sering melanda sebagian besar wilayah dan kota Indonesia terkhusus daerah jalan pacerakkang kota Makassar Sulawesi Selatan disebabkan oleh kesemrawutan penataan ruang. Hampir semua daerah dipastikan memimiliki rencana tata ruang sebagai acuan atau arahan pengembangan wilayah. Namun, kita juga sering mendengar bahwa dokumen tersebut hanya menjadi hiasan lemari arsip dan meja belaka. Bahkan dokumen tersebut sering dilakukan review dan rivisi untuk disesuaikan dengan dinamika pembangunan yang berubah pesat. Sistem drainase selalu kalah cepat dalam mengikuti perubahan tersebut, sehingga banjir akan tetap hadir di lingkungan kita. Dengan menurunnya fungsi drainase mengakibatkan terjadinya genangan pada badan jalan yang berakibat terjadinya kerusakan pada badan jalan dan terjadinya kemacetan parah setiap musim penghujan. Seiring dengan permasalahan yang terjadi, maka kami
mengusulkan dilakukannya rehabilitasi terhadap jaringan drainase.
Untuk membantu proses rehabilitasi di butuhkan perhitungan indeks kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No.12/PRT/M/2015. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks kinerja drainase jalan pacerakang kota makassar. Adapun analisa ini menunjukan bahwa hasil nilai indeks kinerja jaringan drainase jalan pacerakang kota makassar sebesar 40.76 % Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No.12/PRT/M/2015.
Nilai indeks kinerja tersebut termasuk dalam klasifikasi kondisi kurang berfungsi dan perlu perhatian yang memiliki rentang nilai antara 26 – 50 %. Oleh karena itu diperlukan analisis skala prioritas rehabilitasi terhadap jaringan drainase jalan pacerakang kota makassar. Metode yang digunakan untuk penyusunan skala prioritas ini adalah Hidrologi Perkotaan. Kriteria yang digunakan adalah Data Cerah Hujan, tingkat kerusakan, luas daerah layanan, panjang saluran, elevasi saluran. Dengan metode