Dewasa ini kebutuhan akan daging ayam di Indonesia semakin meningkat.
Daging ayam lebih banyak dikonsumsi dibandingkan dengan daging sapi karena
harga daging ayam lebih terjangkau dibandingkan dengan daging sapi. Pada
pembuatan mesin pencetak pakan ayam bentuk pelet dengan sistem yang berbeda�beda maka karakteristik pakan (perbandingan campuran pakan, bahan perekat, dan
jumlah air) akan berbeda-beda pula.
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: 1) Untuk menentukan
perbandingan campuran pakan (bahan pakan, bahan perekat, dan air), 2) Untuk
mengetahui pengaruh variasi sudut dan bentuk pelat penekan terhadap kualitas dan
kapasitas produksi pakan, serta efisiensi mesin, 3) Untuk mengetahui pengaruh
putaran mesin terhadap kualitas dan kapasitas produksi pakan, serta efisiensi
mesin, dan 4) Untuk mengetahui total biaya manufaktur dalam membuat satu unit
mesin pencetak pakan ayam bentuk pelet dengan sistem pelat penekan berputar.
Adapun tahapan penelitian adalah perancangan, pembuatan, pengujian, dan
analisa data hasil pengujian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Komposisi campuran pakan yang
paling ideal yaitu 50%:25%:25% untuk masing-masing bahan pakan berupa
tepung Jagung, dedak, konsentrat, dan perekat (kanji), serta air 100% dari total
campuran tanpa perekat. 2) Kapasitas dan kualitas yang paling efektif dihasilkan
dari kombinasi 2 pelat penekan, pelat penekan sudut 30º pada putaran 70 rpm. 3)
Putaran mesin di 70 rpm rata-rata menghasilkan lebih banyak pelet dibanding-kan
dengan putaran 50 rpm dan 60 rpm. 4) Biaya manufaktur untuk membuat satu unit
mesin pencetak pakan ayam bentuk pelet dengan sistem penekan berputar adalah
Rp 6.526.438,34.
Kata Kunci: Mesin, Pelet, Pelat penekan