Tujuan dibuatnya alat pendeteksi ini diharapkan kebakaran dapat diketahui sedini mungkin dan disampaikan dengan cepat melalui alarm dan SMS tanda bahaya sehingga dapat dicegah dengan cepat sebelum membahayakan bagi keselamatan manusia.
Komponen utama dari alat pendeteksi kebakaran ini, yaitu Arduino Uno yang merupakan mikrokontroller yang berperan sebagai otak dari alat pendeteksi kebakaran ini. Rancang bangun alat pendeteksi kebakaran otomatis akan bekerja jika data yang diperoleh dari pendeteksian sensor melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Pada Sensor MQ2 diberikan ambang batas >200ppm, flame sensor diberikan ambang batas <200 ADC dan sensor LM35 diberikan ambang batas <50 ºC
Hasil yang diperoleh pada pengujian ini, dimana pada sensor MQ2 jika data yang diperoleh sebesar 450 ppm maka buzzer akan berbunyi dan SIM900A akan mengirimkan notifikasi ke nomor pengguuna, namun jika data yang diperoleh sebesar 51 ppm maka buzzer tidak akan berbunyi dan SIM900A tidak mengirim notifikasi ke nomor pengguna. Kemudian data yang diperoleh pada Flame sensor jika api berada pada jarak 2 cm menghasilkan data 41 ADC akan mengakibatkan buzzer berbunyi dan SIM900A akan mengirimkan notifikasi SMS ke nomor pengguna, namun jika api berada pada jarak 18 cm menghasilkan data 297 ADC maka buzzer tidak berbunyi dan SIM900A tidak mengirim notifikasi SMS. Sedangkan data yang diperoleh pada sensor LM35 jika suhu berada dalam 54ºC maka buzzer akan berbunyi dan SIM900A mengirimkan notifikasi SMS ke nomor pengguna, namun jika data suhu yang diperoleh sebesar 45 ºC, maka buzzer tidak akan berbunyi dan SIM900A tidak akan mengirimkan notifikasi sms ke nomor pengguna.