Laporan Tugas akhir ini disusun oleh Jaka dwi luckito dan Ronald P.A dengan judul Tugas Akhir Penentuan Karakteristik Lengkung Debit dengan Metode Slope Area pada Sungai Bila hulu Kabupaten Sidrap, penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap Propinsi Sulawesi Selatan. Dalam penyusunan Laporan Tugas akhir ini kami dibimbing oleh dua orang dosen yakni pembimbing satu adalah Kushari, ST. MT dan pembimbing dua adalah Taufik Iqbal, ST.
Air dan tanah merupakan sumber daya alam dan sekaligus juga merupakan lingkungan hidup yang tak dapat dipisahkan dari manusia. Kedua unsur tersebut memerlukan perhatian yang serius dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Daerah yang sudah cukup memprihatinkan seperti kondisi di daerah aliran sungai Bila bagian hulu, daerah tersebut sudah cukup rusak, terbuka, terjadi longsor/runtuhan tebing sungai, tingkat erosi semakin besar disebabkan oleh kerusakan hutan dan juga berdampak pada perubahan morfologi sungai, sehingga berpengaruh pada turunnya kapasitas pengaliran. Oleh karena itu, diperlukan adanya tindakan penanganan konservasi seperti informasi tentang debit banjir sehingga dianggap perlu dilakukan pengukuran di lapangan berupa pengukuran debit secara langsung, pengukuran dilakukan di Sungai Bila bagian hulu yang terletak di kampung Barukku. Berawal dari kegiatan pengukuran itulah maka dapat diperoleh data debit yang merupakan data dasar yang sangat penting untuk penyelesaian analisa hidrometri dan juga dalam berbagai keperluan pembangunan, misalnya saja untuk berbagai keperluan perencanaan teknik bangunan pengairan, pembuatan jembatan jalan, penentuan luas genangan daerah banjir dan sebagainya.
Untuk evaluasi sumber daya air, debit banjir sangat penting untuk membuat lengkung debit muka air tertinggi dari suatu pos duga air dan juga penting untuk memperkirakan debit banjir pada suatu daerah pengaliran sungai yang tidak mempunyai pos duga air. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukan lengkung debit muka air pada daerah aliran sungai Bila bagian hulu berupa pengukuran debit langsung yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur arus (Current Meter).
Karena belum tersedianya data debit banjir hasil pengukuran di lapangan dapat merupakan salah satu sebab perhitungan yang terkait dengan debit banjir dari suatu daerah pengaliran sungai hasilnya sering tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan cara pendekatan untuk memperkirakan debit banjir, cara yang umum digunakan adalah dengan melaksanakan pengukuran debit banjir metode tidak langsung berupa metode Luas – Kemiringan berdasarkan persamaan Manning.