Koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan menjadi sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna melaksanakan berbagai kegiatan usaha mereka. Melalui jasa pemberian kredit, koperasi turut serta menyukseskan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kegiatan perkreditan selalu menjadi hal yang sangat diperhatikan dikarenakan kegiatan perkreditan merupakan kegiatan utama Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung dalam menjalankan usahanya. Koperasi sebagai penyalur kredit kepada masayarakat terkadang mengalami kesulitan yaitu adanya tunggakan kredit atau kredit macet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas pemberian kredit pada Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung telah berjalan secara efektif dan efisien.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pemberian kredit pada Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung telah berjalan secara efektif dan efisien. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu menilai aktivitas pemberian kredit khususnya manajemen dalam melaksanakan setiap kebijakan yang ditentukan khususnya berdasarkan dengan Standar Operational Procedure. Tipe penelitian ini adalah deskriptif yakni dengan menguraikan dan menganalisis permasalahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan menyebarkan kuisioner kepada sepuluh orang responden. Sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan tahapan-tahapan audit operasional.
Berdasarkan hasil audit operasional terhadap pemberian kredit disimpulkan bahwa pemberian kredit pada Koperasi Credit Union Sauan Sibarrung belum berjalan efektif namun sudah efisien. Belum efektif dikarenakan masih diperoleh beberapa temuan-temuan yang berpotensi menyebabkan kredit macet, yaitu adanya rangkap jabatan yang dilakukan oleh staf kredit, tidak dilakukannya pengawasan pengeloaan dana pinjaman yang dicairkan, kelalaian administrasi, kesalahan pencatatan nominal pada slip pencairan, dan latar belakang pendidikan manajemen yang tidak sesuai dengan jabatannya. Efisien karena koperasi telah melakukan penghematan biaya tenaga kerja pada divisi kredit walaupun hal ini yang menyebabkan tejadinya rangkap jabatan.