Perusahaan konstruksi seperti PT Adhi Karya biasanya menggunakan excavator dalam penyelesaian proyeknya. Jika ada proyek yang sifatnya multiyear, PT Adhi Karya memperoleh excavator dengan cara leasing. Padahal biaya sewa excavator untuk proyek multiyear lebih besar dibandingkan harga beli excavator. Perolehan excavator dengan membeli membutuhkan dana yang sangat besar, sehingga perusahaan dapat menutupi kebutuhan dana tersebut melalui pinjaman berjangka (term loan) pada bank. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pendanaan yang menguntungkan antara leasing dan term loan.
Penelitian ini membutuhkan data berupa perhitungan biaya excavator, perhitungan kapasitas produksi excavator, dan perjanjian sewa excavator. Data tersebut diperoleh melalui dokumentasi dan wawancara pada Proyek Pembangunan Kolam Regulasi Nipa-Nipa, PT Adhi Karya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis Net Present Value (NPV) dan Net Advantage to Leasing (NAL).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil perhitungan NPV sebesar -Rp. 254,128,619 (negatif), sedangkan perhitungan NAL sebesar Rp. 786,107,397 (positif). Selisih antara NPV dan NAL adalah Rp. 531,978,778 (positif), sehingga investasi excavator layak dilakukan tetapi harus dengan pendanaan leasing. Karena dengan pendanaan leasing maka PT Adhi Karya dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. 786,107,397.