Sektor perkebunan merupakan sektor yang dianggap pertumbuhannya paling konsisten jika dilihat dari hasil produksi, luas areal lahan, dan produktivitasnya. Salah satu komoditas unggulan sektor perkebunan adalah kakao. Hal ini dibuktikan kakao sebagai penyumbang devisa Indonesia peringkat keempat setelah kelapa sawit, karet, dan kelapa. Hasil penilaian biji kakao yang dilakukan secara manual oleh pedagang tradisional masih sangat beragam, hal ini disebabkan oleh sifat manusia yang bersifat subyektif dan tidak konsisten. Penilaian klasifikasi biji kakao dapat diketahui degan mengukur kadar air. Kadar air biji kakao dapat dilihat jika biji kakao dibelah dengan mengidentifikasi warna. Kakao yang memiliki warna coklat tua yang merupakan kualitas biji kakao baik, biji kakao yang memiliki warna ungu separuh merupakan kualitas biji kakao sedang dan biji kakao yang memiliki warna ungu merupakan kualitas biji kakao tidak baik. Aplikasi ini menggunakan Metode Content Based Image Retrival (CBIR) dengan mencari dominan warna dan pencocokan persentase perbedaan warna. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dibangunlah aplikasi Android berbasis image processing dengan teknik CBIR yang dapat digunakan untuk mengidentfikasi klasifikasi biji kakao dengan akurasi 100 % pada pencahayaan normal pada siang hari diruang terbuka (10000 Lux), akurasi 53% pada pencahayaan dalam ruang pada sore hari (55 Lux), akurasi 93.3 % pada pencahayaan dalam ruang pada sore hari (55 Lux) menggunakan Flash Light, akurasi 80 % untuk kamera 8 Mp, Akurasi 100% untuk kamera 13 Mp dan Akurasi 100% untuk pengujian sampel perusahaan PT. Mars sebagai pembanding penilaian perusahaan dan aplikasi.