Sistem transportasi merupakan salah satu sarana yang menunjang perekonomiaan masyarakat, dan untuk menjaga agar perekenomian tetap stabil, maka pemerintah melakukan peningkatan layanan transportasi, baik secara rutin berkala. Tetapi disamping itu, dengan dilakukannya pembangunan di bidang transportasi dapat menyebabkan pencemaran lingkungan berupa polusi suara ( kebisingan). Seperti halnya pada pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani yang menyebabkan perubahan geometrik jalan sehingga ada beberapa titik yang lebar jalur lalu lintasnya menjadi menyempit dan meyebabkan terjadinya penumpukan volume kendaraan yang menghasilkan tingkat kebisingan tinggi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui waktu terjadinya tingkat kebisingan tertinggi, untuk mengetahui model hubungan tingkat kebisingan lalu lintas terhadap kondisi jalan, kondisi lalu lintas, dan sumber kebisingan akibat adanya pekerjaan tol layang jalan A.P.Pettarani, faktor yang sangat berpengaruh terhadap kebisingan lalu lintas yang terjadi akibat pembangunan tol layang A.P.Pettarani, dan besar anggaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah pengambilan data langsung di lapangan yaitu data volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, geometrik jalan, serta penyebaan kuesioner, dan untuk menganalisis data kuesioner menggunakan software SPSS versi 25 dan perhitungan menggunakan Metode CoRTN untuk mendapatkan nilai prediksi kebisingan. Berdasarkan hasil perhitungan Metode CoRTN yaiu pada ruas jalan A.P.Pettarani tepatnya pada titik 2 di depan Kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, dengan nilai kebisingan tertinggi terdapat pada hari sabtu sebesar 78,55 dB (A) yang telah melewati ambang batas untuk kawasan perkantoran dan perdagangan yang telah diijinkan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 tentang baku mutu kebisingan yaitu sebesar 65 dB (A). Berdasarkan hasil pengujian regresi linier menggunakan software SPSS versi 25 didapatkan persamaan Y= 0,549+ 0,127 X1+ 0,076 X2+ 0,082 X3 , dimana Y adalah kebisingan, X1 adalah kondisi jalan, X2 adalah kondisi lalu lintas, dan X3 adalah sumber kebisingan. Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat dinyatakan bahwa variabel X1 merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap kebisingan karena memiliki nilai koefisien yang terbesar yaitu 0,127. Sehingga, untuk mengatasi permaslahan yang ada biaya yang dibutuhkan sebesar Rp651,000,000.00