Jumlah data yang diproduksi kini makin meningkat tiap tahun, bahkan setiap hari salah satunya yaitu data cuaca dimana Indonesia merupakan negara yang mempunyai karakteristik cuaca yang beragam dan berubah-ubah oleh karena itu membutuhkan suatu strategi khusus untuk mengolah data yang besar dengan cepat, akurat dan efisien. Apache Hadoop dan Cloudera menyediakan platform terukur, fleksibel dan terintegrasi yang memudahkan untuk melakukan pemrosesan dan monitoring data yang sangat besar, tetapi dalam membangun cluster dengan server fisik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Cluster fisik membutuhkan sumber energi listrik yang besar dan pengelolaan yang kompleks. Maka, teknologi virtualisasi menjadi solusi dalam membangun cluster yang fleksibel dan rendah biaya.
Penelitian ini, membangun infrastruktur big data dengan memanfaatkan Aplikasi Cloudera untuk menganalisis data cuaca di 3 (tiga) titik tertentu yaitu daerah Makassar, Barru dan Luwu Utara berupa suhu, kelembaban dan kecepatan angin. Hasil data ditampilkan pada Grafana serta mengukur kecepatan transfer antara single node dan multi node.
Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa single node lebih cepat dengan selisih 0.0078 s dibandingkan multi node dalam memproses ukuran data yang kecil sebesar 91 KB, sedangkan untuk hasil data cuaca menunjukkan bahwa tinggi wilayah di atas permukaan laut mempengaruhi suhu, kelembaban dan kecepatan angin suatu daerah.