Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Dengan adanya modul, pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah tertentu bisa lebih baik. Namun, saat ini belum semua mata kuliah memiliki modul. Salah satunya adalah mata kuliah Rekayasa Jaringan Komputer Lanjut. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah tersebut. Selama ini, mata kuliah tersebut belum memiliki modul dan merupakan lanjutan dari mata kuliah Rekayasa Jaringan Komputer. Penelitian ini memiliki rumusan masalah bagaimana cara merancang modul MPLS VPN yang dapat digunakan sebagai bahan ajar. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul MPLS VPN yang dapat digunakan sebagai bahan ajar mata kuliah Rekayasa Jaringan Komputer Lanjut.
Penelitian ini menggunakan metode dengan merancang modul yang merupakan pengembangan dari VPN menggunakan protokol OSPF, BGP, dan EIGRP serta digabung dengan MPLS (Multiprotocol Label Switching). Penelitian ini berfokus pada availibility connection topologi MPLS VPN. Data yang digunakan adalah paket protokol OSPF, BGP, EIGRP, LDP, dan ICMP serta kuesioner dari mahasiswa. Data akan dianalisis menggunakan aplikasi Wireshark untuk protokol yang terdapat pada topologi MPLS VPN dan skala Likert pada kuesioner.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa saat keadaan normal, router provider mengirimkan data dengan jalur yang terbaik, sedangkan salah satu interface maupun router tidak diaktifkan, terjadi down pada jaringan MPLS VPN. Waktu down pada salah satu interface yang tidak diaktifkan lebih singkat sebesar 6,063 ms dibandingkan dengan salah satu router tidak diaktifkan sebesar 38,084 ms. Hasil dari kuesioner mahasiswa sebagai pengguna dinyatakan sangat layak untuk digunakan dalam mata kuliah Rekayasa Jaringan Komputer Lanjut.