Gelombang tsunami merupakan salah satu bencana alam yang menimbulkan kerusakan yang dahsyat hingga korban jiwa pada tempat yang dilalui gelombang pasang tersebut. Saat ini monitoring air laut di Indonesia masih sangat kurang, sehingga bencana Tsunami sulit terdeteksi dengan baik.
Pada tugas akhir ini dibuat sistem peringatan dini tsunami yang akan mendeteksi Tsunami melalui tiga kondisi yaitu gempa, kecepatan surut air laut, dan ketinggian permukaan air laut. Sistem ini terdiri dari 3 sensor yaitu sensor ultrasonik yang akan mendeteksi ketinggian permukaan air laut, sensor accelerometer yang akan mendeteksi getaran, dan sensor waterflow yang akan mendeteksi kecepatan surut air laut. Input dari ketiga sensor di atas akan diproses oleh mikrokontroller ESP 32.
Sistem ini akan mulai bekerja ketika sensor accelerometer mendeteksi adanya getaran. Kemudian ketika getaran mencapai 6.5SR atau lebih maka output sensor ini akan di tampilkan pada LCD selama 5 detik. Setelah getaran berhenti, sensor waterflow akan mendeteksi kecepatan surut air laut bersamaan dengan sensor ping yang akan mendeteksi ketinggian air laut. Kemudian output sensor waterflow dan sensor ping akan ditampilkan pada LCD. Jika kecepatan surut air laut di atas 300 m/s dan ketinggian permukaan air laut di bawah 6 cm maka dapat dikatakan bahwa keadaan tersebut berpotensi tsunami.
Peringatan dini tsunami ini akan ditampilkan pada LCD selama 18 detik. Jika selama 18 detik terjadi tsunami maka sistem berakhir namun jika tidak terjadi tsunami, peringatan dini tsunami akan di cabut setelah 18 detik dan sistem berakhir.