Pengusaha laundry saat ini terus melakukan penanaman modal untuk merespon permintaan terhadap laundry kiloan yang terus meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah pengusaha laundry di Makassar yang terdaftar di Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) mencapai 400 pengusaha.
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang lebih besar daripada kapasitas mesin yang dimiliki perusahaan. Penelitin ini juga bertujuan untuk membandingkan investasi mesin baru dan mesin bekas dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis investasi selama 4 tahun untuk mesin baru dan 2 tahun untuk mesin bekas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi pada NN Clean Laundry House dengan alternatif membeli mesin baru atau mesin bekas adalah layak untuk dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis aspek keuangan dengan menggunakan dua metode perhitungan kelayakan investasi. Net Present Value (NPV) untuk mesin baru sebesar Rp.222.953.141 dan untuk mesin bekas sebesar Rp.140.298.884. Internal Rate of Return (IRR) untuk mesin baru sebesar 95,33% lebih besar daripada tingkat biaya modal yaitu sebesar 20,14% begitu juga dengan nilai IRR untuk mesin bekas sebesar 176,82% lebih besar daripada tingkat biaya modal yang sebesar 20,14%. Hasil Analisis Sensitifitas menunjukkan bahwa dengan penurunan pendapatan sebesar 5% dan 10%, peningkatan biaya operasional sebesar 5% dan 10% investasi dinyatakan tetap layak. Berdasarkan hasil analisis, alternatif investasi yang lebih layak untuk dipilih adalah alternatif membeli mesin bekas, karena biaya investasi yang dikeluarkan lebih kecil, keuntungan yang didapatkan dua kali lebih besar dari biaya investasi dan IRR mesin bekas adalah lebih besar daripada mesin baru.