Bencana alam, salah satunya gempa bumi merupakan hal yang tidak dapat diprediksi yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa karena banyaknya bangunan yang roboh. Kegagalan pada struktur dapat diakibatkan oleh joint balok
– kolom yang tidak didesain berdasarkan SNI yang berlaku, dimana gaya gempa yang terjadi dapat menghasilkan gaya geser yang besar yang dialami oleh sebuah struktur. Sehingga dalam perencanaannya perlu diperhatikan kebutuhan tulangan, terutama jarak tulangan geser didaerah sendi plastis. Dimana semakin besar gaya gempa yang terjadi di suatu wilayah maka akan pendetailan dari joint balok – kolom struktur tersebut juga akan semakin ketat.
Tugas akhir ini dilakukan untuk mengetahui dimensi serta penulangan yang aman digunakan pada gedung beton betulang 7 lantai yang berlokasi di Majene, Sulawesi Barat berdasarkan SNI yang berlaku, dimana struktur tersebut merupakan SRPMK yang dianalisis dengan bantuan software SAP2000. Adapun output dari analisis dan perhitungan tersebut berupa gambar joint balok – kolom.
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, diperoleh dimensi dan penulangan yang aman digunakan pada daerah Majene, Sulawesi Barat dengan kondisi tanah sedang, SD, yaitu dimensi balok B1 550 mm x 850 mm dengan penulangan longitudinal pada daerah tumpuan maupun lapangan diperoleh 4D22 dan penulangan transversal yang diperoleh yaitu Ø10 – 100 mm. Sedangkan dimensi kolom yang digunakan yaitu K1 800 mm x 800 mm dengan penulangan

longitudinal 14D25 dan penulangan transversal digunakan Ø14 – 100 mm dengan 2 buah ikat silang pada daerah sendi plastis yang mengikat tulangan longitudinal.