Pengoperasian sistem tenaga listrik di Wilayah Sulselrabar harus senantiasa memperhatikan mutu. Berdasarkan SPLN 1:1995 tegangan pada sistem distribusi perlu dijaga sehingga tetap pada batas-batas kondisi normal yang diijinkan yaitu maksimal +5% dan minimal -10% dari tegangan nominal. Jatuh tegangan melebihi batas yang diijinkan menandakan bahwa mutu suatu sistem sangat buruk sehingga memerlukan solusi yang efektif untuk memperbaiki tegangan.
Pada ujung penyulang Balle yaitu di kecamatan Camba, kabupaten Maros terjadi Jatuh Tegangan yang besar akibat jarak yang sangat panjang. Penyulang Balle dipasok dari GI Sinjai melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dengan jarak 471,8 kms. Pada Waktu Beban Puncak (WBP) beban yang ditanggung oleh trafo 1 di penyulang Balle sebesar 7,03 MW dengan kondisi tegangan pada ujung penyulang Balle sebesar 14,608 kV.
Perbaikan tegangan pada ujung penyulang Balle akan dilakukan dengan penambahan kapasitor bank dengan total 13x400 kVar yang akan ditempatkan pada tiga lokasi, yaitu pada pangkal dan ujung penyulang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan aplikasi bantuan ETAP 12.6.0 untuk menganalisa pengaruh pemasangan kapasitor bank terhadap kenaikan tegangan pada ujung penyulang Balle. Analisa yang dilakukan yaitu analisa aliran daya. Dalam proses kajian akan dibandingkan jatuh tegangan pada saat kondisi eksisting antara hasil hitungan manual dan hasil simulasi dari aplikasi ETAP 12.6.0
Hasil analisa yang dilakukan menunjukkan penambahan kapasitor bank pada penyulang Balle dapat meningkakan nilai tegangan ujung penyulang menjadi 18,96 kV.