Dalam penyaluran energi listrik di mana pada pusat pembangkit tenaga listrik yang berada jauh dari pusat beban akan mengalami kerugian yang cukup besar dalam penyaluran daya listrik, yang semestinya untuk tegangan pada jaringan distribusi berdasarkan SPLN No. 72 tahun 1987, di mana jatuh tegangan yang diperbolehkan hanya boleh sebesar 5% untuk saluran udara tegangan menengah (SUTM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar jatuh tegangan yang terjadi pada penyulang Lanna, PT. PLN (Persero) ULP Malino dan melakukan perbaikan jatuh tegangan tersebut. Metode penelitan dilakukan dengan persamaan atau rumus dan disimulasikan menggunakan Software Digsilent.
Penyulang Lanna mempunyai 61 buah gardu distribusi dengan kapasitas yang berbeda-beda. Dari 61 buah gardu distribusi terdapat 17 buah transformator 1 fasa berkapasitas 25 kVA, 5 buah transformator 3 fasa berkapasitas 25 kVA, 4 buah transformator 1 fasa berkapasitas 50 kVA, 22 buah transformator 3 fasa berkapasitas 50 kVA dan 13 buah transformator 3 fasa berkapasitas 100 kVA. Pengambilan data beban transformator pada masing-masing gardu distribusi berdasarkan data pengukuran beban puncak dari PT. PLN (Persero) ULP Malino pada bulan Mei tahun 2019.
Gardu distribusi yang mengalami jatuh tegangan berdasarkan hasil perhitungan adalah gardu distribusi 1 fasa dengan kode gardu GT.LLN053 dengan panjang saluran 52,995 Km dan beban sebesar 18,92 kVA. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa gardu distribusi dengan kode gardu GT.LLN053 mengalami jatuh tegangan sebesar 1030,16 Volt atau sebesar 5,15%. Dari hasil analisis perubahan jarak yang dilakukan sebesar 1,551 Km sehingga didapatkan nilai jatuh tegangan sebesar 956,41 Volt atau sebesar 4,78% dan telah memenuhi SPLN No.72 tahun 1987.