Setiap peralatan listrik terutamanya di dunia industry pasti memiliki system proteksi untuk melindungi peralatan listrik ketika terjadi gangguan. Ada beberapa jenis gangguan yang biasa terjadi pada paralatan kelistrikan seperti gangguan hubung singkat, gangguan belita stator, kelebihan beban dan lain-lain. Sehingga adanya beberapa persyaratan untuk system proteksi yaitu keterandalan, selektivitas, sensitivitas dan kecepatan kerja.
Untuk itulah perlu adanya pengaturan (setting) pada peralatan proteksi untuk dapat menangani gangguan yang terjadi pada rangkaian dan memenuhi persayaratan yang diinginkan.
Pada tugas akhir ini penelitian berfokus pada gangguan hubung singkat tiga fasa yang terjadi di busbar pada wilayah pembangkit listrik tenaga uap PT. Makassar Tene untuk menentukan nilai arus setting pada overcurrent relay yang digunakan.