Husain, Wiyatamandala (2018) Perbandingan Simocode Dengan Sistem Proteksi Konvensional Untuk Motor Induksi Di PT. Semen Tonasa. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
PERBANDINGAN SIMOCODE DENGAN SISTEM PROTEKSI KONVENSIONAL UNTUK MOTOR INDUKSI DI PT. SEMEN TONASA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Sistem proteksi merupakan suatu sistem pengaman terhadap peranan penting dalam kelangsungan dan keamanan produksi energi listrik salah satunya motor induksi bertegangan rendah. Seiring berkembangnya zaman, teknologi sistem proteksi juga semakin berkembang tidak terkecuali di PT. Semen Tonasa. PT. Semen Tonasa memiliki beberapa unit pabrik hingga saat ini, antara lain unit II&III, unit IV dan unit V. Semua unit pabrik memiliki sistem proteksi yang berbeda-beda untuk perlatan listriknya, khususnya untuk motor induksi bertegangan rendah 380 V. Misalnya pada unit V telah memakai sistem proteksi Simocode untuk semua motor induksi bertegangan rendah, sistem yang berfungsi sebagai proteksi sekaligus sistem monitoring.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan keandalan sistem proteksi yang masih konvensional dan sistem proteksi Simocode, serta menentukan sistem proteksi mana yang lebih baik. Pada salah satu sampel motor yang telah diambil, penentuan komponen proteksi pada Simocode tidak jauh berbeda dengan sistem Konvensional, mulai dari pengaman jaringan, kontaktor dan jenis penampang kabel. Letak perbedaannya hanya ada pada penentuan rele pengamannya, jika sistem konvensional umumnya masih memakai Thermal Overload Relay dengan setingan arus yang tetap dan masih bekerja secara mekanik maka Simocode telah bekerja sebagai rele pengaman itu sendiri dengan batas arus yang dapat diatur melalui aplikasi. Sementara itu pengapliasian sistem proteksi konvensional dan Simocode ini masing-masing pada unit II&III dan unit V PT. Semen Tonasa menunjukkan bahwa Simocode jauh lebih baik dari berbagai aspek antara lain sensitif, selektif, cepat, sederhana dan keandalan sementara sistem konvensional hanya unggul dari segi ekonomis. Data yang diperoleh dari hasil wawancara juga menunjukkan bahwa selama periode januari-juni 2018 rata-rata motor yang harus diperbaiki setiap bulannya pada unit II&III sebanyak 6 unit motor sementara pada unit V hanya 2 unit motor atau bisa dapat disimpulkan bahwa sistem proteksi Simocode jauh lebih baik jika dibandingkan dengan sistem proteksi yang masih konvensional.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Jurusan Teknik Elektro > D3 Teknik Listrik |
Depositing User: | Unnamed user with username 197103102001121001 |
Date Deposited: | 18 Jul 2023 00:43 |
Last Modified: | 18 Jul 2023 00:43 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/4440 |