Listrik saat ini sudah merupakan sebuah kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Untuk itu, PT PLN (Persero) sebagai pemegang usaha bidang ketenagalistrikan diindonesia harus dapat menyalurkan energi listrik dengan kualitas dan kontinuitas pelayanan yang baik. Dalam pendistribusian energi listrik, tegangan pada ujung saluran akan lebih kecil dari tegangan di sisi pengirim akibat adanya jatuh tegangan. PLN melakukan berbagai upaya untuk mengurangi nilai jatuh tegangan pada ujung jaringan, salah satunya dengan melakukan uprating penghantar Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh uprating penghantar SUTM terhadap nilai jatuh tegangan.
Penelitian ini dilakukan pada PT PLN (Persero) Rayon Watang Sawitto, pada penyulang F8 Malimpung. Uprating dilakukan sepanjang 3.098 kms, mulai dari persimpangan Kp. Libukang sampai pada KWH Exim Kp. Libukang. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panjang saluran dan data pengukuran pada sisi sekunder transformator distribusi yang didapatkan melalui aplikasi Report Transformer (RETRO) milik PLN. Kemudian data tersebut diolah menggunakan persamaan-persamaan yang berkaitan dengan penelitian untuk memperoleh nilai jatuh tegangannya.
Berdasarkan hasil penelitian, nilai jatuh tegangan pada ujung saluran SUTM (KWH Exim Kp. Libukang) sebelum dilakukan uprating penghantar adalah 191.911 Volt atau 0.96 %. Setelah dilakukan uprating penghantar, nilai jatuh tegangannya sebesar 186.973 Volt atau 0.935%. Terdapat perbaikan nilai jatuh tegangan setelah dilakuakn uprating penghantar sebesar 4.93 Volt atau 0.024 %.