Beberapa peralatan listrik pada penyulang salodong di antaranya tiang listrik, isolator, penghantar jaringan, dan trafo distribusi. Di antara peralatan tersebut yang sangat berperan penting dalam mentranformasikan energi listrik dari tegangan menengah 20kV ke tegangan rendah 220/380 V adalah trafo distribusi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi kondisi pembebanan trafo distribusi harus dilakukan guna menjaga kontinuitas energi listrik. Kapasitas trafo distribusi harus disesuaikan dengan beban yang ditanggungnya. Ketidaksesuaiaan kapasitas trafo distribusi dengan beban akan mengakibatkan trafo overload, dan terjadinya drop tegangan disisi pelanggan. Hal tersebut juga mampu memengaruhi umur trafo dan penyaluran tenaga listrik yang tidak berkualitas dan andal. Salah satu permasalahan ini terjadi di penyulang salodong yaitu pada gardu PT.ISL.004 yang memiliki persentase beban 84,87% dan gardu PT.ISL.042 memiliki persentase beban sebesar 91,79% dimana batas dari beban trafo adalah sebesar 80%. Kelebihan beban (Overload) akan menyebabkan trafo menjadi panas dan kawat tidak sanggup lagi menahan beban sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya suhu lilitan tersebut. Kenaikan ini yang menyebabkan rusaknya isolasi lilitan pada kumparan trafo sehingga mempengaruhi umur trafo yang berakibat pada kontinuitas penyaluran energi listrik yang akan terganggu. Kerusakan trafo akibat panas yang berlebihan juga nantinya menyebabkan adanya pemeliharaan yang akan berakibat berhentinya supply listrik ke pelanggan. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan manajemen trafo dengan menggantinya menggunakan trafo yang kapasitasnya lebih besar.