Susut Energi adalah sejumlah energi yang hilang dalam proses pengaliran energi listrik mulai dari Gardu Induk sampai dengan konsumen. Energi listrik yang disalurkan oleh PT.PLN (Persero) tidak seluruhnya dapat disalurkan kepada konsumen, karena akan hilang dalam bentuk susut energi. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal yaitu jarak antara pembangkit dan konsumen yang berjauhan sehingga pada peralatan listrik jaringan distribusi mengalami rugi-rugi maupun peralatan yang sudah berumur. Akan tetapi perlu diketahui bahwa penyusutan energi tidak mungkin dapat dihindari karena pada peralatan tidak mungkin memiliki tingkat efisiensi 100%, namun yang perlu mendapatkan perhatian adalah apakah penyusutan yang terjadi dalam batas kewajaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan susut energi pada penyulang Indofood, biaya listrik yang hilang akibat susut energi tersebut, serta menghitung efisiensi transformator yang disuplaynya.
Laporan tugas akhir ini difokuskan pada penyulang Indofood, dalam melakukan penelitian, dilakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara serta observasi untuk memperoleh data pada penyulang tersebut, diantaranya data aset penyulang, data beban puncak harian penyulang, serta data pembebanan trafo pada penyulang tersebut.
Berdasarkan hasil laporan tugas akhir ini diperoleh bahwa perhitungan susut energi teknis Penyulang Indofood dengan menggunakan formula Jogja pada penghantar JTMnya sebesar 8464 kWh atau 0.213%, sedangkan susut energi non teknis Penyulang Indofood sebesar 84360 kWh atau 21.23 %, selanjutnya rugi biaya yang diakibatkan oleh susut energi teknis pada penghantar tersebut sebesar Rp.10.958.552,4,-, dimana rugi ini jauh lebih kecil dibanding rugi biaya akibat susut non teknisnya sebesar Rp.109.223.001,- sedangkan efisiensi transformator BDKR yang disuplay oleh Penyulang Indofood sebesar 95,77 %.