Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rompegading dalam menjalankan usahanya banyak mendapat permasalahan yang harus dihadapi dan diatasi baik masalah internal maupun masalah eksternal. Salah satu masalah internal yang dihadapi adalah tapai yang siap konsumsi tidak selalu ready di toko sehingga masalah tersebut menjadi kelemahan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rompegading ini. Masalah eksternal yang dihadapi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rompegading yaitu banyaknya pesaing yang menjual produk serupa sehingga ini bisa menjadi ancaman bagi usaha tersebut.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rompegading dalam hal ini harus mampu menganalisa dan mengantisipasi perubahan lingkungan, baik itu dari lingkungan internal maupun eksternal. Pengaruh dari kedua analisis lingkungan ini sangat besar dalam proses perumusan dan pemilihan strategi yang tepat demi kelangsungan hidup dan perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rompegading.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha yang digunakan Unit Usaha Tapai. Bagaimana sehingga Unit Usaha Tapai pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rompegading dapat berkembang seperti sekarang ini.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) sebagai alat analisisnya.
Hasil dari penelitian ini yaitu hasil analisis SWOT terhadap faktor internal dan eksternal, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rompegading memiliki kekuatan yang lebih besar (total nilai sebesar 2,70) dari kelemahan (total nilai sebesar 0,50) dan peluang lebih besar (total nilai sebesar 2,30) dari ancaman (total nilai sebesar 0,66).
Selisih total faktor internal sebesar 2,20 dan selisih total faktor eksternal sebesar 1,64 berada pada kuadran I yang berarti positif sehingga strategi yang ditempuh adalah strategi agresif dimana BUMDes menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (strategi SO). Strategi SO (Strength-Opportunity) dirumuskan menggunakan matriks SWOT/TOWS.