Salah satu permasalahan yang sering timbul pada sistem distribusi adalah ketidakseimbangan dalam penyaluran beban dimana dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Apabila terjadi ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fasa maka kawat netral pada transformator akan dialiri arus. Hal ini akan menimbulkan rugi-rugi energi (losses) yang terbuang atau energi yang tidak digunakan. Untuk itulah perlu dilakukan adanya penyeimbangan beban listrik agar transformator dapat bekerja secara optimal dimana ketidakseimbangan yang di anjurkan adalah dibawah 20%. Pada gardu distribusi dengan kode UHCC2 yang berada pada ruang lingkup PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Karebosi, persentase ketidakseimbangan sebelum dilakukan penyeimbangan adalah rata-rata 18.124% dan maksimal 19.015%. adapun setelah dilakukan penyeimbangan beban maka persentasenya turun menjadi rata-rata 5.533% dan maksimal 2.724%. Karena ketidakseimbangannya, makan muncullah arus netral dimana sebelum penyeimbangan arus netralnya rata-rata 70.51 A dan maksimal 100.81 A. Setelah dilakukan penyeimbangan beban, arus netralnya turun menjadi rata-rata 24.92 A dan maksimal 12.53 A. Setelah arus netral didapatkan maka dapat di hitung nilai losses dan saving energy sebelum dan setelah penyeimbangan dimana sebelum penyeimbangan nilai losses nya adalah 8570.85 kWh/bulan. Setelah dilakukan penyeimbangan beban, nilai losses nya turun menjadi 1899.84 kWh/bulan. Adapun setelah penyeimbangan beban, nilai saving energi yg didapatkan adalahh 6671.01 kWh/bulan, dimana dapat di konfersi menjadi rupiah sebesar Rp 9,788,239.5528 (daya 1300 VA) dan Rp 9,788,239.5528 (daya 2200 VA ke atas).