Kelalaian dalam penerapan K3 khususnya di area pertambangan dapat mengakibatkan kematian, seperti para pekerja yang tidak memperdulikan jarak aman pada saat pelaksanaan kegiatan pertambangan, sehingga apabila terjadi longsoran ataupun ledakan akan terkena dampaknya. Adapun metode pencegahan yang sering digunakan untuk mengurangi resiko tersebut, dengan metode simulasi prosedur K3 bagi para pekerja. Namun cara itu kurang efektif, efisien, dan ekonomis dikarena cara ini dilakukan pada waktu tertentu, dilakukan secara berkelompok, dan membutuhkan biaya yang banyak. Maka diperlukan metode yang yang lebih efektif, efisien, dan ekonomis yakni dengan simulasi secara virtual menggunakan teknologi Vitual Reality (VR), kondisi dan situasi nyata dapat dibentuk ke dalam virtual dan dengan dilengkapi teknologi Global Positioning System (GPS) posisi pada dunia nyata dapat disinkronkan dengan posisi pada dunia virual. Dibutuhkan pengujian tingkat keakuratan lokasi pada dunia virtual dengan dunia nyata.
Pengujian tingkat keakuratan lokasi pada dunia virtual dengan dunia nyata dilakukan dengan membangun sebuah aplikasi (simulasi) yang dapat mensinkronkan antara keduanya. Pengujian dilakukan pada 4 lokasi yakni lapangan terbuka, di bawah pepohonan, di dalam ruangan, dan di atap dengan menggunakan 8 skenario yakni 4 skenario jarak 10 dan 4 skenario jarak 20 meter dengan cara menghitung longitude dan longitude dari posisi 1 dan posisi 2 menggunakan rumus Harvensein. Berdasarkan pengujian tersebut tingkat persentase error yang paling tinggi ialah pada lokasi di dalam ruangan dengan jarak 10 meter yakni 9.68%, dan tinggkat persentase error terendah ialah pada lokasi lapangan terbuka dengan jarak 20 meter yakni 1.93%.