Politeknik Negeri Ujung Pandang dalam melakukan pengukuran terhadap pengeluaran untuk penggunaan aset tetap, mencatatnya langsung sebagai biaya pemeliharaan perbaikan. PNUP tidak membedakan antara pengeluaran yang dapat dikapitalisasi dan yang tidak dapat dikapitalisasi. Tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi pencatatan dalam neraca khususnya untuk nilai perolehan aset tetap dan perhitungan penyusutan aset tetap.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pencatatan yang seharusnya dilakukan oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang mengenai pengeluaran terhadap penggunaan aset tetap yang sesuai dengan aturan yang terkair. Sehubungan dengan itu, kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan seluruh aturan yang terkait, menganalisa data dan informasi yang telah didapat dengan menghubugkan dengan permasalahan yang terjadi, mengelompokkan pengeluaran yang dapat dikapitalisasi dan menghitung kembali nilai aset PNUP dan penyusutan yang pengeluarannya dikapitalisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis dokumen.
Berdasarkan hasil kegiatan deskriptif kuantitatif, dapat disimpulkan bahwa pengukuran untuk penggunaan aset tetap PNUP masih terdapat beberapa kekeliruan didalamnya terutama dalam penentuan biaya pemeliharaan yang diakui sebagai pendapatan modal/dikapitalisasi dan yang langsung diakui sebagai biaya. Setelah dilakukan pengukuran yang sesuai dengan aturan yang terkait yaitu berdasarkan SAP dan Peraturan Menteri Keuangan didapatkan pengeluaran yang dapat dikapitalisasi sebesar Rp 739.270.310 untuk Gedung dan Bangunan dan sebesar Rp 17.805.729 untuk Kendaraan PNUP selama Tahun Anggaran 2016.