Pengelolaan keuangan daerah sangat besar pengaruhnya terhadap keadaan suatu daerah. Suatu daerah dapat menjadi kuat apabila pengelolaan keuangannya baik sehingga mampu mengembangkan daerahnya sendiri dan sebaliknya, suatu keadaan daerah akan menjadi lemah jika pengelolaan keuangannya kurang baik. Pengelolaan keuangan daerah tersebut dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi jumlah pengangguran serta menurunkan tingkat kemiskinan.
Kegiataan ini dilakukan untuk mengukur kinerja pemerintah daerah Kabupaten Enrekang tahun anggaran 2013 sampai dengan tahun anggaran 2015 dengan mengunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio kemandirian, rasio efektivitas pendapatan asli daerah, rasio aktivitas, dan rasio pertumbuhan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan analisis data yang diperoleh dari Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Enrekang.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Enrekang sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh rasio kemandirian yang masih rendah sekali dengan rata-rata 4,69%, rasio efektivitas yang cukup efektif dengan rata-rata 90,06%, rasio aktivitas yang menunjukkan lebih besarnya dana yang diprioritaskan untuk mencukupi dana kebutuhan belanja operasi yaitu rata-rata 34,02%.Rasio belanja modal yang hanya rata-rata sebesar 9,59%, rasio pertumbuhan PAD dan rasio pertumbuhan belanja modal mengalami fluktuasi dengan rata-rata 41.35% dan 49,21%, sedangkan rasio pertumbuhan pendapatan mengalami peningkatan setiap tahun dengan rata-rata 18,38%.