Masalah penyusunan laporan segmen yang dimiliki setiap unit bisnis sangat berkaitan dengan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. Laporan keuangan yang dibuat perusahaan tidak menggambarkan rincian laba atau rugi setiap unit bisnis sehingga dibutuhkan laporan segmen yang mencerminkan informasi mengenai keadaan laba atau rugi unit bisnis perusahaan serta membandingkan laba yang diperoleh masing-masing unit bisnis. Tujuan laporan laba rugi segmen adalah memberikan manfaat bagi para manajemen unit bisnis untuk membuat atau mengambil sebuah keputusan dan dapat mengetahui kontribusi setiap unit bisnis kepada perusahaan.
Kegiatan ini dilakukan pada PT Baja Fabrikasindo. Sumber data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah data sekunder berupa data kuantitatif yaitu laporan keuangan, data perincian, data pendapatan, dan data pendukung laporan keuangan lainnya. Data-data tersebut selanjutnya diolah terkait dengan masalah yang akan dibahas pada kegiatan ini menggunakan metode deskriptif kuantitaif yaitu menyusun laporan segmen berdasarkan laporan keuangan perusahaan.
Berdasarkan hasil dan deskripsi diketahui bahwa perusahaan telah memenuhi syarat kuantitatif dan kualitatif untuk penyusunan laporan segmen. Hasil dari penyusunan laba rugi segmen dapat diketahui unit bisnis yang memiliki pendapatan tertinggi adalah unit bisnis pabrikasi yaitu sebesar 78% dari total keseluruhan laba, sedangkan untuk unit bisnis rekondisi memiliki pendapatan sebesar 25% dari total keseluruhan laba. Setelah memperhitungkan seluruh biaya yang harus ditanggung setiap unit bisnis maka yang memberikan laba tertinggi adalah unit bisnis pabrikasi sebesar 78% dari total laba segmen usaha.