Permasalahan yang sering terjadi pada proyek pembangunan konstruksi baik jalan maupun bangunan adalah terjadinya penurunan tanah dasar, sehingga terjadi kerusakan pada konstruksi bangunan diatasnya. Tanah dasar tersebut merupakan tumpuan yang akan menerima seluruh beban konstruksi diatasnya, sehingga kondisi lapisan tanah dasar sangat berpengaruh terhadap konstruksi yang ada diatas tanah tersebut. Terlebih lagi pada tanah t i m b u n a n yang banyak tersedia di Indonesia namun tidak dapat digunakan secara langsung, dikarenakan nilai penurunan yang besar serta daya dukung yang sangat kecil yang dimiliki oleh tanah tersebut. Metode yang sering digunakan yaitu stabilisasi tanah dengan penambahan bahan stabilitator. Pada penelitian ini stabilisasi tanah dilakukan dengan penambahan zeolit. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengambilan sampel tanah dan pengujian yang dilakukan di laboratorium guna mengetahui sifat fisik dan sifat mekanik tanah tersebut, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan sampel tanah untuk pengujian Kuat Tekan bebas dan CBR Lab. dengan 5 variasi zeolit dari 0%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa sampel tanah lunak memiliki kadar air = 90,58%, berat isi = 1,52 gr/cm3, berat jenis = 2,26, batas cair = 64,80% dan batas plastis = 31,68% dengan nilai indeks plastis sebesar = 33,12%. Berdasarkan system klasifikasi tanah dengan cara USCS (Unified Soil Classification System), jenis tanah lunak dari Dam Bili-bili tersebut termasuk jenis tanah CH (Clay-High), Lempung dengan nilai plastisistas tinggi. Uji kuat tekan bebas pada sampel tanah lunak yang distabilisasi dengan berbagai variasi zeolit di peroleh nilai kuat tekan tertinggi sebesar 0,259 kg/cm2 yaitu pada sampel tanah lunak
+ zeolit = 25%. Untuk tanah lunak tanpa zeolit memiliki Nilai CBR sebesar 1,24% dan setelah penambahan zeolit, mengalami peningkatan yg cukup signifikan, hingga 74,10% pada sampel tanah lunak 25%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tanah lunak dari Dam Bili-bili yang distabilisasi dengan zeolit, dapat direkomendasikan sebagai material timbunan tanah dasar Jalan.