Sebagai salah satu negara agraris yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia dikenal di pasar internasional dengan hasil tani yang melimpah salah satunya adalah biji coklat (kakao). Sebagai negara penghasil kakao terbesar ke enam di dunia kualitas kakao Indonesia masih terbilang rendah karena pengolahan masih menggunkan metode tradisional, maka dari itu agar pengolahan biji kakao semakin baik dibuatlah alat pengering yang mampu meningkatkan produksi namun tetap menjaga kualitas biji kakao. Adapun tujuan kegiatan ini adalah mencari persentasi efisiensi pengeringaan setelah pengembangan model tray pada heat pump dryer dilakukan dan menghitung COP (Coefficient of Perfomance) atau performa AC yang kalor buangnya dimanfaatkan untuk pengeringan biji kakao. .
Alat pengering yang dipakai untuk pengeringan biji kakao adalah pengembangan alat pengering jenis heat pump dryer sebelumnya dengan melakukan perubahan desain pada tray dryer sehingga lebih memaksimalkan kerja pengeringan. Kegiatan ini diawali dengan tahap perancangan model, simulasi aliran udara panas menggunakan aplikasi Ansys, dan pengerjaan alat. Pengambilan data dilakukan secara manual menggunakan alat ukur dan Arduino yang dipasang pada alat pengering.
Berdasarkan hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa pengembangan model tray pada alat heat pump dryer memberikan kenaikan efisiensi sebesar 6,72 % dari model sebelumnya. Selain itu, COP pada AC untuk pengujian 10 rak berbeban 500 gram dan 150 gram masing-masing sebesar 2,65 dan 2,39. Adapun nilai COP pada 3 rak berbeban 500 gram adalah sebesar 2,57 . Pada pengujian tanpa beban 3 rak dan 10 rak, nilai COP yang didapatkan adalah sebesar 2,5.