PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi berbagai macam bahan baku konstruksi dan memiliki kendali usaha yang berpusat di Makassar dengan operasional meliputi seluruh wilayah Sulawesi. PT XYZ memiliki empat jenis unit bisnis dibidang manufaktur yaitu beton ready mix, beton pracetak atau precast, bata ringan dan material alam. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada satu unit bisnis yaitu unit bisnis beton pracetak (precast). Dalam menghitung harga pokok produksi, PT XYZ Unit Precast menggunakan metode tradisional dengan menggunakan basis alokasi volume, yang menyebabkan perhitungan harga pokok produksinya menjadi tidak akurat karena pembebanan biaya pada masing-masing produk tidak sesuai dengan biaya yang dikonsumsi produk tersebut. Selain itu, adanya biaya yang tidak tergolong sebagai biaya produksi tetapi menjadi penambah biaya dalam perhitungan harga pokok produksi perusahaan dan adanya biaya produksi yang tidak diperhitungkan perusahaan. Oleh karena itu, perlu diterapkannya sistem penentuan tarif per produk berdasarkan aktivitasnya (activity based) atau lebih dikenal dengan nama ABC. Metode ABC dapat mengalokasikan biaya overhead pabrik dengan lebih akurat dan lebih spesifik dengan cara mengidentifikasi biaya berdasarkan aktivitas. Selain itu, metode ABC menghasilkan informasi yang dapat membatasi distorsi yang disebabkan oleh pengalokasian metode akuntansi biaya konvensional.
Dalam melakukan penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kuantitatif, adapun langkah-langkah penerapan metode ABC dalam penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi aktivitas dan level aktivitasnya, (2) Mengidentifikasi pemicu biaya (cost driver) di setiap aktivitas, (3) Penentuan kelompok-kelompok biaya yang homogeneous (homogeneouseous cost pool), (4) Membebankan Biaya Overhead Pabrik ke Cost Pool, (5) Menentukan Tarif Cost Pool, (5) Menghitung Harga Pokok Produksi Tiap Produk dan (6) Membandingkan hasil perhitungan harga pokok produksi dengan menurut perusahaan dengan metode Activity Based Costing.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode ABC telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.