Gangguan hubung singkat fasa ke fasa merupakan salah satu permasalahan yang mungkin timbul dalam pengoperasian transformator daya dalam sebuah Gardu Induk. Gangguan yang disebabkan oleh adanya hubung singkat menimbulkan banyak kerugian. Guna menjaga kelangsungan tenaga listrik diperlukan proteksi yang sesuai dengan kebutuhan. Maksudnya adalah untuk melokalisasi daerah gangguan menjadi sekecil mungkin, jadi hanya daerah yang terganggu saja yang dibebaskan dari rangkaian tenaga listrik dan juga harus mempertimbangkan tingkat keamanan terhadap manusia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai setting untuk arus lebih/Over Current Relay (OCR) pada incoming trafo 20 kV adalah 0.7 dengan nilaiTMS 0.11 detik dan pada relay gangguan tanah (GFR) diperoleh setting 0.02 dengan nilai TMS 0.11 detik. Tujuan penelitian ini adalah menetukan setting waktu kerja relay arus lebih (OCR) dan gangguan tanah (GFR) pada sisi incoming penyulang harus memberikan kesempatan pada relay setiap penyulang bekerja lebih dahulu sehingga bila terjadi gangguan hubung singkat pada penyulang maka penyulang itu saja yang trip tanpa mentripkan sisi incoming penyulang.
Dari Tugas Akhir ini akan didapatkan besarnya nilai settingan proteksi arus lebih (OCR) dan gangguan ketanah (GFR). Setting waktu kerja relay arus lebih (OCR) dan gangguan tanah (GFR) pada sisi incoming penyulang harus memberikan kesempatan pada relay setiap penyulang bekerja lebih dahulu sehingga bila terjadi gangguan hubung singkat pada penyulang maka penyulang itu saja yang trip tanpa mentripkan sisi incoming penyulang. Data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi untuk menghasilkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Digunakan juga metode wawancara untuk memahami lebih jauh mengenai sistem