Perusahaan konstruksi PT Nindya Karya (Persero) dalam setiap produksi proyek yang dilakukan selalu membutuhkan alat berat dump truck untuk mendukung kegiatan produksinya. Pengadaan alat berat beberapa tahun ini dilakukan perusahaan dengan cara menyewa dari pihak lain. Padahal dinilai dari laba yang dihasilkan dalam tiga tahun terakhir meningkat tiap tahunnya. Perusahaan dianggap cukup mampu untuk mengadakan alat berat dump truck dengan cara membeli menggunakan ekuitas sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif pengadaan mana yang lebih efisien dan memberi manfaat keuntungan laba yang lebih besar.
Penelitian ini menggunakan metode perhitungan Net Present Value (NPV) dan Net Advantage to Leasing (NAL). Penelitian ini membutuhkan data berupa harga perolehan alat berat, jangka waktu umur ekonomis, perhitungan biaya-biaya relevan untuk kedua alternatif, perhitungan pendapatan berdasarkan harga anggaran biaya kerja, dan perjanjian sewa dump truck. Data tersebut diperoleh dari hasil dokumentasi dan wawancara pada proyek Pembangunan Bendungan Pamukkulu Takalar PT Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil perhitungan NPV sebesar Rp199.120.081,00 dengan posisi positif, sedangkan perhitungan NAL sebesar Rp592.057.459,00 dengan posisi positif. Kedua alternatif dinilai layak untuk dilakukan karena berada di posisi positif, tetapi alternatif menyewa lebih banyak memberikan keuntungan yang lebih besar daripada alternatif membeli.