Piutang yang disalurkan koperasi selama tiga tahun terakhir sangat tinggi. Selain itu, pertumbuhan aset tidak kuat, dimana tingkat pertumbuhan aset selama 3 tahun terakhir selalu berfluktuasi. Aset dan piutang perlu dikelolah dengan baik untuk mewujudkan laporan keuangan koperasi yang sehat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak penurunan pertumbuhan aset dan tingginya penyaluran piutang terhadap kesehatan keuangan koperasi. Objek penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam Balo’ta. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan koperasi yaitu neraca dan laporan Perhitungan Selisih Hasil Usaha (PHU) tahun 2015-2017. Data tersebut diperoleh dengan teknik analisis dokumen dan studi pustaka, sedangkan analisis data dilakukan dengan cara analisis laporan keuangan menggunakan 12 indikator pada metode PEARLS serta 3 aspek penilaian berdasarkan Perdep Kemenkop dan UKM RI No. 06/Per/Dep.6/IV/2016.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penurunan tingkat pertumbuhan aset dan tingginya penyaluran piutang berpengaruh terhadap kesehatan keuangan koperasi. Penurunan tingkat pertumbuhan aset menyebabkan likuiditas, struktur keuangan dan efisiensi biaya lembaga tidak sehat seperti ditunjukkan pada indikator L1, E1, E5, E6 dan R9. Sedangkan tingginya penyaluran piutang menyebabkan penurunan tingkat pendapatan, likuiditas tidak sehat serta kurangnya perlindungan terhadap simpanan anggota seperti yang ditunjukkan pada indikator P1, A1, R1 dan L1.