Perusahaan industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang mempunyai andil besar bagi perekonomian Indonesia. Di sisi lain, industri pertambangan juga rentan terhadap kerusakan lingkungan. Pada pernyataan misi perusahaan, aspek keuangan dan aspek non keuangan diharapkan tetap sejalan. Aspek non keuangan yang ingin dicapai adalah berwawasan lingkungan. Sebagai perusahaan yang mempunyai prosepek masa mendatang dan dalam rangka mewujudkan misi berwawasan lingkungan, selain mengukur kinerja dari perspektif keuangan , akan lebih baik jika perusahaan mulai menyusun indikator- indikator untuk mengukur kinerja lingkungan sebagai alat ukur pencapaian misi tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indikator-indikator dalam mengukur kinerja lingkungan perusahaan. Indikator-indikator kinerja lingkungan tersebut disusun berdasarkan data yang diperoleh terkait kondisi lingkungan perusahaan dengan memodifikasi beberapa referensi teori tentang pengukuran kinerja lingkungan. Hasil dari penyusunan indikator tersebut kemudian diverifikasi oleh pihak perusahan hingga akhirnya tersusun indikator-indikator kinerja lingkungan pasca verifikasi yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur kinerja lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh terkait kondisi lingkungan perusahaan dengan memodifikasi beberapa referensi teori diperoleh 27 indikator dari 11 aspek penilaian diantaranya, penggunaan bahan berbahaya, penggunaan bahan baku dan bahan penolong, penggunaan energy, penggunaan teknologi proses, limbah B3, Standar Operating Procedur (SOP), Corporate Social Responsibility (CSR), keahlian karyawan, dampak terhadap lingkungan, dampak terhadap masyarakat dan dampak terhadap karyawan