Produksi beras pada UD. Tiga Putra terkendala pada kondisi cuaca dan lahan pengeringan gabah yang terbatas sehingga mempengaruhi jumlah produksi dan pendapatan yang dihasilkan oleh UD. Tiga Putra. Adapun hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak UD. Tiga Putra, produksi beras 3 tahun terakhir ini menurun rata-rata sebanyak 150-200 ton gabah setiap musim panen di Kabupaten Pinrang. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti melakukan analisis relevant cost dalam pegambilan keputusan penggunaan oven pengering dan dampaknya terhadap harga pokok beras pada UD. Tiga Putra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi kepada pihak UD. Tiga Putra untuk mengetahui alternatif keputusan manakah yang lebih menguntungkan bagi UD. Tiga Putra dalam kelanjutan usahanya serta bagaimana dampak dari harga pokok beras UD. Tiga Putra.

Berdasarakan hasil penelitian analisis relevant cost diperoleh bahwa alternatif keputusan penggunaan oven pengering gabah pada UD. Tiga Putra dapat meingkatkan laba sebesar Rp 306.216.769. Peningkatan laba ini karena bertambahnya prosuksi beras yang dihasilkan oleh UD. Tiga Putra sebesar 55,56%. Dampak harga pokok beras pada UD. Tiga Putra ketika menggunakan oven lebih besar dibandingkan dengan menggunakan penjemuran manual, yaitu masing- masing Rp 3.239 per Kg dan Rp 2.588 per Kg untuk produksi beras hasil panen sawah sendiri dan untuk gabungan produksi beras hasil panen ssawah sendiri dengan produksi beras hasil pembeliaan dari petani lain masing-masing sebesar Rp 9.077 per Kg dan Rp 8.970 per Kg. Hal ini disebabkan karena adanya biaya-biaya yang bertambah. Penggunaan oven pengering juga dapat meningkatkan kualitas beras sehingga harga jual beras akan lebih besar yaitu sebesar Rp 9.933 per Kg sedangkan untuk beras hasil produksi penjemuran manual sebesar Rp9.590 per Kg.