Penyulang Tegangan Menengah adalah jaringan untuk menyalurkan energi listrik dengan tegangan 20 kV dari gardu induk ke gardu distribusi. Tetapi dalam kenyataannya penyulang tersebut sering mengalami gangguan, diantaranya gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat merupakan permasalahan yang sering dijumpai pada sistem distribusi tenaga listrik penyulang 20 kV. Jika penyetelan Rele Arus Lebih/Over Current Relay (OCR) dan Rele Gangguan Tanah/Ground Fault Relay (GFR) pada sisi incoming dan penyulang kurang baik, maka gangguan hubung singkat yang terjadi pada salah satu penyulang dapat menyebabkan rele yang berada di sisi incoming bekerja sehingga mengakibatkan pemadaman seluruh penyulang
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengkoordinasikan sistem proteksi OCR dan GFR antara sisi incoming dengan penyulang trafo #1 di Gardu Induk Tanjung Bunga. Untuk dapat mengkoordinasikannya, maka dilakukan tahapan berupa analisa perhitungan arus hubung singkat pada setiap penyulang, penyetelan rele arus lebih dan rele gangguan tanah, dan melakukan pengujian dengan menggunakan software ETAP 12.6.0.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil menunjukkan bahwa waktu kerja rele di masing-masing penyulang lebih cepat dibanding waktu kerja rele di incoming dengan grading time minimum 361 ms pada gangguan hubung singkat 3 fasa, grading time minimum 426 ms pada gangguan hubung singkat 2 fasa, dan grading time minimum 330 ms pada gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah.