Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah yang distabilisasi dengan Portland cement dan fly ash serta memperoleh presentase campuran bahan stabilisasi untuk meningkatkan daya dukung tanah. Pengujian Tanah sedimen pengerukan DAM Bili-bili dilakukan dengan karakteristik propertis yaitu: pengujian kadar air, berat isi, berat jenis, batas-batas atterberg, analisa saringan dan pengujian kandungan mineral dan kimia, sedangkan fly ash dan semen dilakukan pengujian berat jenis. Setelah itu, dilakukan proses stabilisasi atau pencamuran. Adapun variasi campuran yakni: 5% semen
+ 2,5% fly ash, 5% semen + 5% fly ash, 5% Semen + 10% fly ash, 10% semen + 2,5% fly ash, 10% semen + 5% fly ash, 10% semen + 10% fly ash, 20% semen + 2,5% fly ash,
20% semen + 5% fly ash, 20% semen + 10% fly ash, kemudian dilakukan pengujian mekanik yang terdiri atas pemadatan, CBR, dan kuat tekan bebas.
Hasil pengujian propertis masing-masing kadar air, berat isi, berat jenis, adalah 97,13%,
1,61 gr/cm3, 2,51gr/cm3, dan untuk berat jenis fly ash dan semen adalah 2,64gr/cm3,
3,03gr/cm3. Selain itu pengujian kandungan mineral dan kimia dilakukan untuk mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalam tanah sedimen, fly ash, dan pencampuran antara keduanya. Adapun untuk pengujian CBR, dan Kuat Tekan Bebas yakni variasi tanah sedimen (asli) dibandingkan dengan variasi campuran dengan penambahan semen dan fly ash nilai yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan tanah sedimen (asli) dan akan terus meningkat hingga ke variasi campuran 20% semen+10% fly ash. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa nilai daya dukung tanah sedimen hasil pengerukan DAM Bili-bili dengan atau tanpa penambahan bahan stabilisasi berupa Semen Portland dan Fly Ash yang ditinjau dari nilai yang didapatkan pada pengujian CBR dan kuat tekan bebas adalah bahwa nilai CBR pada tanah sedimen (asli) rendah namun mengalami peningkatan bersamaan dengan penambahan komposisi semen 20% dan fly ash 10%, begitupun pada pengujian kuat tekan bebas tanah sedimen (asli) nilai yang didapatkan rendah, tanpa dilakukan pemeraman dan mengalami peningkatan terus-menerus hingga pada penambahan komposisi semen 20% dan fly ash 10% dengan waktu pemeraman selama 28 hari.