Sulfiah Dwi Astarini dan Irmawati, Pengaruh Sambungan Pengecoran Beton Terhadap Sruktur Balok yang mengalami Lentur (dibimbing oleh Muhammad Idris, ST., M.T. dan Ashari Ibrahim, S.ST., M.T.).
Konstruksi Sambungan adalah suatu cara untuk menghubungkan permukaan beton lama dengan permukaan beton baru sehingga dapat melekat dengan baik dan dapat menahan gerakan yang berkaitan dengan adanya gaya melintang pada konstruksi sambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban maksimum yang terjadi setelah melakukan penyambungan balok pada ½ bentang dan ¼ bentang yang menggunakan bahan perekat sikaCIM maupun yang hanya menggunakan perekat pasta semen.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan membuat 10 benda uji balok beton bertulang dengan ukuran 15 x 20 x 180 cm, yang terdiri atas 2 balok beton normal di cor secara utuh, 2 balok dicor pada ½ bentang dengan menggunakan bahan perekat sikaCIM, 2 balok dicor pada ½ bentang dengan menggunakan perekat pasta semen, 2 balok dicor pada ¼ bentang dengan menggunakan bahan perekat, dan 2 balok dicor pada ¼ bentang dengan menggunakan perekat pasta semen.
Hasil penelitian yang didasarkan pada pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa pada balok yang di cor secara utuh, beban maksimum rata-rata balok normal yaitu 20,90 kN sambungan ½ bentang yang menggunakan bahan perekat sikaCIM, beban maksimum rata-rata yaitu 17,11 kN, Sedangkan sambungan yang menggunakan perekat pasta semen sebesar 17,5 kN. Untuk sambungan ¼ bentang yang menggunakan bahan perekat sikaCIM, beban maksimum rata-rata yaitu 18,75 kN sedangkan sambungan yang menggunakan pasta semen sebesar 18,01. Semua benda uji mengalami pola retak dan model keruntuhan lentur.