Adanya migrasi media komunikasi pada PT PLN (Persero) Unit Pengatur Beban (UPB) Sulselrabar dari kabel pilot menjadi fiber optik menunut agar HMI (Human Machine Interface) diperbarui agar pengukuran besaran listrik pada trafo 3 60 MVA gardu induk Panakkukang lebih akurat sebagai bentuk adanya pembaharuan terhadap suatu HMI (Human Machine Interface) yang sudah ada. Oleh karena itu maka dilakukan perancangan HMI (Human Machine Interface) yang dapat mengukur data besaran listrik sehingga data tersebut dapat digunakan oleh operator dalam kegiatan dispatch energi listrik.
Perancangan ini dilakukan untuk menghasilkan suatu HMI (Human Machine Interface) yang dapat mengukur besaran listrik pada trafo 3 60 MVA gardu induk Panakkukang menggunakan IED meter yang nantinya data tersebut akan tampil atau terbaca pada komputer master UPB. Pengumpulan data pengukuran dilakukan dengan melakukan pengujian HMI (Human Machine Interface) dihubungkan langsung pada sistem sehingga data yang diperoleh adalah data real dari pengukuran Trafo 3 60 MVA gardu induk Panakkukang dengan IED meter Amptron AI205.
Perancangan dilakukan dengan membuat project pada software SDG dan WinTR lalu diintegrasikan dengan IED meter Amptron AI205. Berdasarkan hasil pengujian perancangan yang dilakukan. HMI (Human Machine Interface) yang telah dibuat sudah dapat membaca dan menampilkan data besaran listrik berupa daya aktif 51,9 MW, daya reaktif 14,2 MVAR , daya nyata 53,8 MVA dan frekuensi 50,16 Hz sesuai dengan pengukuran IED meter Amptron AI205 dengan menggunakan media komunikasi kabel pilot dan fiber optik.