RINGKASAN

PLN sebagai perusahaan penyalur energi listrik di Indonesia harus selalu memperhatikan keandalan komponen, salah satunya adalah isolator. Seiring bertambahnya usia, isolator akan mengalami penuaan (aging) yang dapat mempengaruhi kinerja dari kemampuan isolasi suatu isolator. Selain penuaan pada isolator, kemampuan isolator juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti suhu operasi, tegangan kerja jaringan, dan faktor kondisi lingkungan sekitarnya.
Salah satu akibat dari penuaan komponen isolator adalah timbulnya partial discharge atau peluahan sebagian pada isolator. Peluahan sebagian yang tidak segera ditangani, akan mengakibatkan discharge yang berujung pada kegagalan isolasi dan dapat mengganggu jaringan. Maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana kondisi isolator pada jaringan sebelum terjadi kegagalan isolasi.
PT PLN (Persero) ULP Watang Sawitto Pinrang melakukan beberapa upaya untuk melakukan pengecekan kondisi kelayakan komponen isolator pada jaringan distribusi agar kualitas dan kontinuitas pelayanan tetap terjaga. Salah satunya adalah dengan melakukan pengukuran partial discharge pada isolator. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur partial discharge pada isolator, salah satunya dengan menggunakan sensor ultrasonik.
Penelitian ini dilakukkan pada PT PLN (Persero) ULP Watang Sawitto, yaitu pada feeder 9 Kartini (mulai dari LBS motorized A. Yani sampai LBS Poleko). Pengukuran dilakukan menggunakan alat deteksi partial discharge sonic industrial imager fluke ii900, yaitu pada 23 tiang dan 4 gardu distribusi. Terdapat 158 buah isolator secara keseluruhan dan 11 diantaranya terdeteksi mengalami partial discharge, ditunjukkan oleh alat ukur yang mendeteksi adanya suara yang keluar dari isolator.